Daging hewan liar

Posted: December 27, 2010 in kesmavet, Satwa Liar
Tags: , , ,

Daging adalah makanan yang setia hadir dalam setiap acara di kampung ataupun di kota di Sulawesi Utara. Acara pernikahan, panen raya, kematian, natal dan acara lainnya, berbagai aneka daging disajikan dalam hidangan. Daging sapi, babi, ayam sudah umum untuk orang Indonesia, namun ada daging yang tidak familiar bagi lidah orang kebanyakan, daging tikus, ular, kucing, anjing, babi hutan dan masih banyak lagi daging daging yang lainnya

Ulasan diatas adalah sekedar info untuk mengawali ulasan ilmiah terkait dengan hewan liar yang menjadi topik pertama di blog ini. Sekedar ingin belajar menulis untuk bisa berbagi dengan kaum peduli hewan liar di Sulawesi Utara ini dan juga pembaca di seluruh Indonesia. Sudah tidak asing bagi kita dengan kelelawar (Manado = paniki) dan babi hutan. Dua jenis hewan liar itu telah menjadi produk daging yang dijajakan di pasar pasar tradisional di Sulawesi Utara. Akhir bulan desember saya sempat mampir di pasar Amurang Minahasa Selatan dan memotret retail daging hewan liar di pasar itu.

Daging Hewan Liar

kejadian zoonosis yang berkaiatan dengan satwa liar (tatavetblog)

  • human immunodeficiency virus (HIV) sebagai penyebab acquired immune deficiency syndrome (AIDS) berkaitan sangat erat dengan kontak manusia dan satwa primata.
  • Wabah Ebola pada manusia ditelusuri kepada pasien pertama yang mengadakan kontak dengan kera besar tertular yang diburu untuk dimanfaatkan dagingnya.
  • SARS yang disebabkan oleh virus corona dihubungkan dengan perdagangan internasional carnivora kecil. Musang, rakun, tikus.
  • Reservoir virus West Nile adalah burung-burung liar dan pertama kali diintrodusir ke AS pada tahun 1999 dimana virus ini menjadi penyebab wabah pada burung yang terus berlanjut dan berpindah ke manusia dan kuda.
  • Sejumlah zoonosis dapat menular dari satwa liar ke manusia melalui kontak langsung dengan kelinci atau tikus yang terinfeksi, seperti Francilla tularensis, agen penyebab tularemia.
  • Hantavirus disebarkan dari tikus ke manusia oleh aerosol dalam debu yang dapat berasal dari urin, feses atau air ludah tikus terinfeksi.
  • Agen zoonosis lainnya dapat ditularkan dari satwa liar ke manusia secara tidak langsung oleh makanan atau air yang terkontaminasi, contohnya Salmonella spp. dan Leptospira spp
  • nyamuk dikenal sebagai vektor zoonosis satwa liar seperti Rift Valley Fever, equine encephalitis dan Japanese encephalitis.
  • Yersinia pestis dapat ditularkan oleh kutu, spora Bacillus anthracis disebarkan oleh lalat dan Leishmania oleh lalat pasir, sedangkan caplak esensial dalam menularkan Borrelia burgdorferi dan Ehrlichia chafeensis/Anaplasma phagocytophilum
  • Pergerakan satwa liar dan hewan domestik adalah faktor penting dalam penampakan rabies di suatu lokasi baru. Virus rabies yang secara luas menyebar dan mempengaruhi berbagai hewan terutama carnivore
  • Bovine tuberculosis yang disebabkan oleh Mycobacterium bovis adalah zoonosis lainnya dimana pergerakan hewan secara alamiah maupun anthropogenik mempengaruhi epidemiologi penyakit ini.
  • echinococcosis yang disebabkan oleh Echinococcus multilocularis, suatu cacing pita kecil dengan hospes utamanya adalah jenis carnivora, terutama rubah dan hospes perantaranya adalah tikus kecil.
  • Monkeypox adalah zoonosis yang jarang terjadi yang disebabkan oleh virus pox dan secara khusus terjadi di Afrika.
  • Sejak 1994 sampai 2004, suatu zoonosis yang disebabkan oleh virus paramyxo dengan reservoir satwa liar muncul.
  • Virus Hendra ditemukan di Australia pada tahun 1994 yang menyebabkan penyakit pernafasan akut dan fatal pada kuda dan manusia.
  • Virus Menangle ditemukan juga di Australia pada tahun 1996 yang menyebabkan penyakit gangguan reproduksi pada babi dan penyakit gangguan pernafasan pada manusia.
  • Virus Nipah dideteksi pada tahun 1998 di Malaysia, yang menyebabkan penyakit dengan gejala pernafasan dan syaraf yang hebat pada babi dan radang otak dengan tingkat kematian 40% pada manusia yang kontak dekat dengan babi.
  • Isolasi Brucella spp. pada mamalia laut dilaporkan pertama kali tahun 1994. Sejak itu infeksi dideteksi pada berbagai macam spesies mamalia laut dan populasinya. Pada tahun 2003 dilaporkan dua kasus manusia yang terinfeksi oleh Brucella spp. dari mamalia laut.

Berikut penyakit zoonosis yang berhubungan dengan satwa liar

  • Arthropod-borne encephalitides
  • Rabies
  • Yellow fever
  • Lymphocytic chorio-meningitis
  • Encephalomyocarditis
  • Rift Valey Fever
  • Wasselbron fever
  • Psittacosis (ornithosis)
  • Mourine fever
  • Tick borne typhus fever
  • Tsutsugamushi fever
  • Q fever
  • Ricketsia pox
  • Leptospirosis
  • Relapsing fever
  • Salmonelosis
  • Plague
  • Tularemia
  • Pseudotuberculosis
  • Rat-bite fever
  • Toxoplasmosis
  • Leismaniasis
  • Trypanosomiasis
  • Far estern schistomiasis
  • Fasciolopsis infestation
  • Hydatid disease
  • Hymenolepsis infestation
  • Strongyloides infestation
  • Trichinosis
  • Ectoparasites
  • Myiasis

Leave a comment